Selasa, 01 November 2016

Masjid Agung Surakarta

Hallo, lama sudah aku tak memposting. Di postingan kali ini, aku akan membahas mengenai salah satu tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat wisata religi. Namun, yang berbeda dari postingan ini dengan postingan sebelum-sebelumnya adalah letaknya yang berada di luar Provinsi Yogyakarta. Sekali-sekali lah keluar kota yang deket-deket sama Jogja, hehehe. Nama tempatnya adalah Masjid Agung Surakarta. Masjid ini berlokasi di sekitar Alun-Alun Utara Keraton Surakarta atau lebih tepatnya di Jl Masjid Besar No.1, Kauman, Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Aku kesini sekitar bulan April 2016, dimana aku ke Surakarta ini pergi ke Pasar Gede nya buat cari dawet  yang memang dawetnya tuh enak banget kok. Kalau penasaran, beli aja di Pasar Gede namanya Es Dawet Bu Dermi lah, kok jadi bahas dawet sih. Oke, balik lagi ke Masjid Agung Surakarta. Jarak dari pusat Kota Yogyakarta ke Solo sendiri bisa membutuhkan kira-kira 2 jam jika menggunakan kendaraan pribadi.















Rute dari Yogyakarta ke Masjid Agung Surakarta via Google Maps


Masjid ini didirikan oleh Pakubuwono III sekitar tahun 1749, dan dahulu masjid ini memili nama Masjid Ageng Keraton Hadiningrat. Wih, udah lumayan lama juga masjid ini didirikan. Dahulu, yang mengurus masjid ini adalah para abdi dalem Kraton. Bangunan utamanya berukuran sekitar 34 m x 32 m yang berdiri di lahan seluas kurang lebih satu hektar ini, masjid ini bisa digunakan 2000 jamaah.



Gerbang depan Masjid Agung Surakarta
Sumber : https://archipelagomosque.files.wordpress.com

Untuk bagian dari dalam masjid ini juga tak kalah indahnya dengan gerbang depannya. 

Bangunan Bagian Dalam Masjid Agung Surakarta
Sumber : https://media-cdn.tripadvisor.com

Yang membuat unik masjid ini adalah adanya keberadaan Jam Istiwak, atau jam yang menggunakan matahari sebagai penentunya. Bentuk dari jam ini sendiri seperti cekungan yang dilapisi lempengan kuningan. Kemudian unuk membuat bayangannya, terdapat jarum besi dengan panjang sekiranya 10 cm diletakkan ditengah-tengah sejujur besi yang berukuran 18 cm dimana besi ini menghubungkan kedua sisi kuningan.

Jam Istiwak
Sumber : http://images.solopos.com/

Aku sih pertamanya memang nianya nyari Es Dawet, terus ke Pusat Grosir Solo buat nyari batik gitu. Bagus-bagus dan murah pula. Disini kalian juga bisa ke Keraton Surakarta maupun Pasar Klewer. Atau ke Alun-Alunnya. Terus Aku mampir ke Masjid Agung Surakarta ini buat Sholat Dzuhur. Sudah bersih masjidnya, namun yang namanya bangunan besar itu pasti bingung dimana letak pastinya buat sholat, sama untuk meletakkan sandalnya pas mau masuk masjid ini. Jujur, kemarin itu sempet bingung karena banyak banget sandal disana jadi harus nyari satu-satu sandalku. Mungkin kedepannya bisa dibikin rak-rak sandal biar lebih rapi.

Untuk ases sendiri mudah, karena terletak di dekat jalan raya. Kalian bisa menggunakan bus dengan jalur ke arah terminal Surakarta . Jam kunjungnya sih setahuku namanya masjid bisa dikunjungi setiap waktu. Sama untuk masuk kesana gak perlu bayar. Bayar paling untuk parkir jika kalian pakai kenadaraan pribadi lho ya.

Sumber : 
http://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/masjid-agung-surakarta-pusat-kebudayaan-islam-di-solo
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/90071-jam-istiwak-keunikan-masjid-agung-solo

Selasa, 11 Oktober 2016

Museum UGM


Hallo, kali ini bakalan ngebahas tentang Museum UGM. Dan tepat sekali, lokasinya berada di kawasan UGM tepatnya di rumah dinas Blok D6 dan D7 Bulaksumur, Depok, Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta. Untuk akses ke sini cukuplah mudah, karena tidak terlalu jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Kalian bisa menggunakan Trans Jogja, untuk jalurnya tinggal menanyakan kepada pegawai yang ada di shelter Trans Jogja tersebut. Bisa juga menggunakan Bis jalur 2 atau 4.
Foto denah UGM
 

Dirintis dari 2007 kemudian baru dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juni 2013 dengan beberapa tokoh yang berperan dalam pendirinyaan semisal Sri Sultan HB IX, Ki Hajar Dewantara, Ki Sarmidi Mangun Sarkoro, Prof. Dr. dr. Sardjito, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Prof. Dr. Abdurrachman Saleh, Prof. Mr. Supomo, Prof. Dr. Suharso, Prof. Ir Herman Johannes.  Universitas Gadjah Mada merupakan perguruan tinggi yang dimana berdirinya Perguruan tinggi ini tak lepas dari sejarah Indonesia, maka dari itu koleksi museum ini tak lepas dari benda-benda peninggalan perjuangan orang terdahulu seperti sejarah, karya, karya pemikiran, dan sumbangsih pendidikan, pengajaran, kebudayaan, pengabdian, dan penelitian dalam berabagai bentuk (naskah, video, foto, artefak, dan hasil penemuan, dll) serta blueprint rencana strategis UGM.

Benda milik Prof. Sardjito, yang terdapat dalam foto inini berupa meja dan mesin ketik milik beliau.

Ini foto saya saat mengunjungi Museum UGM, ini di ruangan tengah museum ini.

Nah untuk bisa mengunjungi museum ini, kalian hanya tinggal mengisi buku tamu dan tidak dipungut biaya apapun.  Bisa dikunjungi hari Senin – Jumat pukul 09.00 – 14.00 WIB